Pages

Sabtu, 09 Juni 2012

PEMBAHASAN Karya Tuis (Landasan Teori)


Beisikan landasan teoi suatu karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengetian Paragraf
Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris paragraph. Kata Inggrisparagraf” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum” dan grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti “mulai dari baris baru” (Adjad Sakri, 1992). Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah-pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf dibuat pada baris pertama dan kata pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi. Paragraf dibentuk dari beberapa kalimat, kalimat dibentuk dari kataan, dan kataan terbentuk dari kata. Kecuali dalam penulisan karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik, sehingga kalimat mengandung ide pokok tersendiri. Pikiran utama dalam kalimat berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Namun, tidak semua paragraf menggunakan kalimat topik. Jadi paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya tulis yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.

a) Ciri kalimat utama dalam sebuah paragraf:
1.   Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut.
2.   Merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
3.   Mempunyai arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain.
4.   Dapat dibentuk tanpa sambungan dan frase transisi.

b) Ciri kalimat penjelas dalam sebuah paragraf:
1.     Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2.     Arti kalimat baru dapat dipahami ketika dihubungkan dengan kalimat lain.
3.     Memerlukan bantuan berupa kata sambung dan frase transisi.
4.     Kalimat penjelas berupa rincian, contoh, dan data tambahan yang mendukung kalimat topik.
Ukuran panjang pendek paragraf tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal itu bergantung pada informasi yang akan disampaikan. Bentuk paragraf yang ideal panjangnya berkisar antara 4–8 kalimat. Namun, panjangnya juga bisa 10 kalimat, jika kalimatnya pendek–pendek, atau kurang dari 4 jika kalimat yang digunakan panjang dan paragraf yang sederhana terdiri dari 1 alinea, misalnya: tips, anekdot, resep, opini.

c) Berikut ini adalah ciri–ciri paragraf:
1.     Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
2.     Setiap paragraf menggunakan satu kalimat topik, selebihnya merupakan kalimat
penjelas dalam menguraikan kalimat topik.
3.     Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
4.     Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.

d) Paragraf memiliki fungsi sebagai berikut:
1.     Mengekspresikan gagasan tertulis dengan bentuk suatu pikiran yang tersusun logis dalam satu kesatuan.
2.     Menandai peralihan gagasan baru dalam sebuah karangan yang terdiri dari beberapa paragraf.
3.     Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi Penulis, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah.
4.     Memudahkan pengendalian variabel dalam karangan.

2.2 Syarat-syarat Penulisan Paragraf
a) kesatuan
    Memiliki uraian yang terpusat satu pokok pikiran saja yang tidak satupun kalimatnya memiliki kata sumbang.
b) kepaduan paragraf
    Seluruh uraiannya memiliki hubungan antar kalimat sehingga membentuk paragraf yang logis dan mudah dipahami.
Kepaduan tersebut dapat dibentuk dengan 4 cara:
1) pengulangan kata kunci
2) penggunaan kata ganti
3) penggunaan frasa transisi
4) teknik paralelisme

c) kelengkapan
    Mengembangkan dan merangkai informasi yang dihimpun menurut kerangka karangan.
   Dibawah ini adalah cara–cara pembentukan paragraf:
a. Menurut posisi kalimat topiknya:
1) Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Dimana paragraf tersebut dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus menuju pada kesimpulan umum yang mencakup peristiwa khusus tersebut. Contoh: Setelah diadakan peninjauan ke desa Pekayon Bekasi, diketahui presentasi penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut sebanyak 95% rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak 90% di RW 03 sebanyak 100%. Boleh dikatakan bahwa di desa Pekayon 92% rumah penduduk menggunakan listrik.
2) Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf, yang dimulai dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Contoh: Liburan kemarin anak kelas X memutuskan pergi ke Jatim Park. Pada perjalanan pertama mereka melihat aneka macam kebudayaan yang ada di Indonesia. Selanjutnya mereka memutuskan ke area bermain. Ketika hari sudah sore mereka berkumpul kembali ke bus, dan mereka mengakhiri perjalanan dengan berbelanja oleh-oleh di sekitar Jatim Park .

3) Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf. Contoh: Peningkatan pendidikan para petani sama pentingnya usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan, cukup mampu menunjang pembangunan secara positif dan dapat mengubah sistem pertanian tradisional. Itulah sebabnya peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan perlu.
4) Paragraf penuh adalah paragraf yang tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Paragraf semacan ini sering dijumpai dalam karangan yang bersifat naratif dan deskriptif. Contoh: Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Ku hirup hawa pagi yang segar sepuas–puasku.

b. Berdasarkan sifat isinya:
1) Paragraf argumentasi adalah salah satu bentuk paragraf yang berisi tentang gagasan, pikiran, atau pendapat yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca atau menyakinkan pihak lain dengan melalui argumen-argumen yang logis dan obyektif. Contoh: pembuatan karya tulis, skripsi, makalah dan tesis.

2) Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan suatu hal atau peristiwa secara obyektif. Semakin rinci dalam melukiskannya, semakin jelas informasi yang disampaikan. Paragraf ini digunakan untuk menulis biografi seseorang dan karya sastra.

3) Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi paparan suatu fakta kejadian tertentu, dengan harapan dapat memperluas wawasan dan pandangan orang lain (pembaca). Tujuan utama penggunaan jenis paragraf ini adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang.

4) Paragraf narasi adalah paragraf yang menuturkan rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu. Dalam narasi terkandung aspek penceritaan suatu peristiwa. Bentuk paragraf ini biasa digunakan dalam bentuk riwayat hidup, novel, cerpen dan roman.

5) Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan dengan cara mempengaruhi, membujuk, menyakinkan pihak lain untuk mengikuti apa yang diinginkan Penulis atau pembicara. Bentuk tulisan yang menggunakan paragraf ini antara lain: iklan majalah, surat kabar, radio, selebaran, kampanye dan sebagainya.

c.      Berdasarkan fungsinya dalam karangan:

1. Paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Dalam mengawali sebuah karangan, alinea pembuka mempunyai fungsi untuk :
a) menghantarkan pokok pembicaraan
b) menarik minat dan perhatian pembaca
c) menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan
Ketiga fungsi di atas memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Untuk itu, bentuk-bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu:
a) kutipan, peribahasa, anekdot
b) uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan
c) suatu tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang
d) uraian tentang pengalaman pribadi
e) uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
f) sebuah pertanyaan

2. Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok gagasan karangan sebelumnya yang telah dirumuskan pada alinea pembuka. Paragraf pengembang di dalam karangan difungsikan untuk:
a) mengemukakan inti persoalan
b) memberikan ilustrasi atau contoh
c) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea berikutnya
d) meringkas paragraf berikutnya
e) menyiapkan dasar atau landasan kesimpulan

3. Paragraf penutup bertujuan menyimpulkan bagian karangan berupa subbab dan bab. Hal ini dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Paragraf penutup difungsikan untuk:
a) sebagai bahan penutup agar alinea tidak terlalu panjang
b) sebagai bagian yang paling akhir dibaca, sehingga dapat memberi kesan yang mendalam bagi pembaca
 

Blog Template by BloggerCandy.com